Iseng kupilih judul ini karena mengingatkanku akan kisah berbagai perjalanan orang: perjalanan hidup, wisata, perdagangan, dan entah apa lagi. Dari Jalan 'Sutra' (silk road), Jalan 'Samurai' (the way of the sword), sampai Jalan-Jalan yang lain. Jalan Pena - biarlah menjadi jalanku belajar menulis. Menuliskan apa saja yang kutemui di perjalanan 'ziarah'ku dari hari ke hari. Pak Guru-ku bilang belajarlah menuliskannya kalau engkau tidak pandai mengatakannya. 'Baiklah' begitu kataku.' I will try...'

20 Aug 2011

Tallinn, the European Capital of Culture 2011

Tahun 2011 ini Tallinn, ibukota Estonia, ditunjuk EU sebagai salah satu European Capital of Culture. Program tahunan ini menjadi kesempatan bagi kota-kota di Eropa yang terpilih untuk melakukan regenerasi kota melalui manfaat budaya, sosial dan ekonomi sekaligus menjadi kesempatan untuk mengubah citra kota dan meningkatkan visibilitas dan profil pada skala internasional (wikipedia).

(Salah satu sudut 'Old Town' )

Perjalananku singgah ke Tallinn ini hanya sehari saja, itupun hanya menarik keuntungan dari perjalananku ke Helsinki-Finland. Tampaknya rute Helsinki-Tallinn melalui penyeberangan ferry selama sekitar 2,5 jam adalah rute favorit para pelancong entah dari arah Helsinki atau dari arah sebaliknya.

Dari Tallinna Sadam atau pelabuhan Tallinn, bagian kota 'Old Town' dapat dicapai sekitar 15 menit jalan kaki. Kawasan 'Old Town' ini tidak diragukan lagi merupakan daya tarik terbesar dari kota Tallinn. Sebagai kawasan yang masuk dalam UNESCO World Heritage Site, karakternya memang begitu kuat. Bangunan kuno tetap dipertahankan bentuknya, sebagian dengan fungsi baru. Jalan2 batu di antara bangunannya terlihat bersih dan sebagian tetap bisa dilewati kendaraan bermotor.

(Townhall di Raekoja Plats)

Menyusuri gang-gang kecil di antara bangunannya ibarat berjalan melalui lorong waktu. Dinding batu kasar, jendela kayu, dan pintu bermotif dengan gerendelnya yang besar menghiasi beberapa bangunan yang berumur lebih tua. Meskipun demikian bila ada fungsi baru di dalamnya seperti toko souvernir atau rumah makan, interiornya dibuat modern namun terlihat cantik dan serasi dengan style aslinya.

(Catherine's Passage - gang kecil dan sempit namun banyak toko2 kerajinan dengan interior menarik di sekitarnya yang menjual karya2 buatan tangan yang indah)